Dahsyatnya Pola Makan Orang Sunda


Makanan Khas Sunda (Shutterstock)

Saat ini, gaya hidup sehat termasuk pola makan dan diet sehat, semakin populer dan digemari. Salah satu pola makan yang sedang ngetren belakangan ini adalah diet raw food yakni pola diet yang dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang mentah atau melalui sedikit proses pengolahan untuk menjaga kandungan nutrisi di dalam makanan.

Agar kandungan nutrisi dalam makanan tetap utuh dan tidak terlalu banyak berkurang, kalaupun mau diolah, makanan dalam diet raw food biasanya disarankan untuk dimasak dengan suhu dibawah 48 derajat Celcius. Selain itu, bahan makanan pun tidak boleh melalui proses pasteurisasi atau disemprot pestisida. 

Diet raw food diklaim dapat memberikan banyak manfaat untuk tubuh hingga menjadi tren baru yang mendunia. Namun,  jauh sebelum mencuatnya istilah raw food, orang Sunda mah ternyata sudah mengenal dan menerapkan pola diet raw food dalam kehidupan sehari-harinya sejak buhun alias dahulu kala.

Menurut pengamat sejarah kuliner, Fadly Rahman dalam laman unpad.ac.id, orang Sunda sudah mengonsumsi makanan berupa sayuran segar sejak abad ke-10 Masehi. Ia menyatakan bahwa “Dalam Prasasti Taji tahun 901 Masehi, disebut sebuah nama sajian atau makanan bernama ‘Kuluban Sunda’ yang artinya lalap,” 

Sesuai dengan pernyataan dalam prasasti tersebut, sejak zaman dulu, orang Sunda memang sudah terbiasa memakan makanan mentah berbasis nabati, kemudian kalaupun harus memproses makanan, biasanya orang Sunda mengolah makanannya dengan cara kukus, rebus, dan pepes. 

Makanan Khas Sunda (Shutterstock)

Hal itu dibahas oleh Ade Rai yang menyatakan bahwa makanan yang paling sehat di Indonesia adalah makanan Sunda karena jenis makanannya alami dan minim proses pengolahan. Menurut Ade, pola makan orang Sunda sangat mendukung pola hidup sehat yang rendah kalori.  

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu contoh raw food versi Sunda yang tertua adalah lalab atau lalapan. Lalapan adalah berbagai jenis sayuran dan buah yang disajikan oleh orang Sunda sebagai makanan utama atau makanan pendamping, misalnya kol, kacang panjang, kemangi, terong, mentimun, pare, pohpohan, antanan, leunca, tespong, selada, daun pepaya, daun singkong, petai, dan masih banyak lagi. Ya, tanah Sunda mayoritas berada di dataran tinggi dan sangat subur sehingga sayuran dan buah-buahan sangat berlimpah dan mudah didapatkan. 

Apakah kamu pernah mengonsumsi lalapan? Kalau kamu orang Sunda, lalapan pasti sudah bukan hal aneh lagi. Setiap makan pasti saja ada lalapan, apalagi jika sedang botram (makan berjamaah), lalapan pasti tersedia minimal sebaskom kecil hehe. Bahkan, kalau lalapan-nya masih kurang, tenang, orang Sunda biasanya berkata "Mun kirang, ke urang ngala deui ka kebon" (Kalau kurang, nanti kita memetik/mengambil lagi ke kebun). Lalu, kalau kamu bukan orang Sunda pun, kamu bisa datang ke rumah makan khas Sunda, di sana pasti ada lalapan. 

Makanan Khas Sunda (Shutterstock)

Selain lalapan ada juga karedok yang berbahan utama leunca dan kacang panjang yang dibaluri bumbu kacang yang merupakan hasil perpaduan dari garam, terasi, kecncur, bawang putih ditambah daun kemangi. Ada juga lotek asak dan lotek atah yang sebagian besar terdiri atas beragam jenis sayuran yang mentah atau dikukus/direbus. Belum lagi beragam jenis rujak buah. Kurang sehat apa coba? Hehe

Karena kebiasaannya tersebut, bahkan ada pepatah yang menyatakan bahwa orang Sunda sangat mudah beradaptasi dan bisa hidup dimana saja sepanjang di tempat itu ada tanaman. Guyonan ini bahkan ditulis dalam buku berjudul Lalab dalam Budaya dan Kehidupan Masyarakat Sunda (1987) sebagai berikut:

”Mencari calon istri lebih baik memilih gadis Sunda. Karena mojang-mojang Sunda, apalagi dari daerah Priangan, terkenal cantik-cantik, luwes, dan berkulit halus memikat. Apalagi, nanti untuk mengurusnya atau memberi makan. Berikan sambal secukupnya, lepaskan di kebun, maka akan hidup dengan aman dan sehat. Karena daun papaya dimakannya, daun ketela dimakannya, daun kenikir dimakannya, pendek kata, hampir semua daun senang untuk dimakannya. Hanya ada dua daun yang tidak kedengaran disenanginya, yaitu daun jendela dan daun pintu.”

Dari tulisan tersebut tergambar bahwa orang Sunda sudah terbiasa menerapkan konsep raw food dan hal tersebut bahkan dipercaya berdampak positif terhadap kesehatan dan kecantikan. Bukan mitos, dikutip dari laman aladokter.com, ternyata pola makan Sunda ini menjaga beragam nutrisi dalam makanan seperti vitamin, mineral, serat dan antioksidan, sehingga memberikan banyak manfaat dari mulai menjaga kesehatan saluran pencernaan; mengurangi keluhan yang disebabkan oleh radang sendi dan diabetes; menjaga kadar gula darah; hingga membantu program diet.  

Jadi... tunggu apa lagi? Yuk kita coba untuk terus menerapkan pola makan khas tradisional Sunda dalam kehidupan sehari-hari. :D

Penulis: Bunga Dessri Nur Ghaliyah

#rawfood #makanansunda #makanankhassunda #lalab #lalapan #makanansehat 



Bagikan Artikel Ini

Posting Komentar

1 Komentar

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)