Aplikasi Kesenian Tradisional, Solusi Nyata Pembelajaran Di Era Covid-19

App Sarinande+

Bagaimana Nasib Pembelajaran Kesenian di Era Covid-19?

Pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama dua tahun. Artinya sekitar 63 juta peserta didik di Indonesia pun sudah selama dua tahun harus beradaptasi dan berjuang dalam metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar Dari Rumah (BDR) yakni secara online. Berbagai cara ditempuh pemerintah, para guru dan orang tua agar kualitas pembelajaran tetap bisa terjaga dengan baik.

Proses pembelajaran online juga dipengaruhi oleh kesiapan sekolah dan guru. Guru yang biasanya mengandalkan papan tulis dan alat peraga untuk mengajar, tiba-tiba harus mengajar menggunakan teknologi. Jika yang dipelajari hanya teori, kemungkinan besar akan lebih mudah dihadapi. Guru dapat memberikan materi pembelajaran melalui berbagai platform, lalu para peserta didik bisa menyimaknya dengan baik berkat dukungan dari orang tua serta buku-buku penunjang yang dimiliki. Namun, bagaimana nasib mata pelajaran berbasis praktik?

Salah satu mata pelajaran berbasis praktik adalah kesenian. Mata pelajaran lain pada pada umumnya hanya memerlukan instrumen berupa buku yang memang sudah umum dimiliki para peserta didik. Hal itu berbeda dengan mata pelajaran kesenian yang memerlukan media berupa instumen atau alat musik. Apakah para peserta didik punya gamelan atau angklung di rumah? Mungkin ada, tapi hanya sebagian kecil. Akibatnya, pembelajaran kesenian menjadi tidak maksimal, padahal kesenian, khususnya kesenian tradisional merupakan pelajaran berharga yang memberikan banyak manfaat kepada para peserta didik, salah satunya pendidikan karakter.


Lantas, apa solusinya?

Solusi terbaik untuk menghadapi tantangan dalam segala fase kehidupan adalah teknologi karena pada dasarnya teknologi diciptakan untuk membantu dan mempermudah kehidupan manusia. Lalu apa teknologi yang dapat menjadi solusi pembelajaran atau praktik kesenian?

Salah satu solusinya adalah dengan app berbasis kesenian. App bisa menjadi solusi atas keterbatasan fasilitas yang dimiliki pihak sekolah dan orang tua murid. Media ini juga dapat menjadi pelengkap bahkan menjadi medium utama dalam pembelajaran, terutama di era Covid-19 seperti saat ini.

Di negara maju sudah banyak aplikasi berbasis kesenian, seperti aplikasi pembelajaran gitar, biola, teori musik, dan sebagainya. Apakah di Indonesia juga ada? Apakah app berbasis kesenian tradisional Indonesia sudah ada? Jawabannya ADA. Jangan berkecil hati, karena kesenian Indonesia pun sudah mulai bergerak maju dan dapat bersaing di dalam dunia digital.

Salah satu pengembang app kesenian, khususnya kesenian tradisional adalah Dhany Irfan, Masagi Studio Japan (penerima Anugerah Inovasi Jawa Barat tahun 2012). Sejak tahun 2009, programer sekaligus animator ini mulai mengembangkan app berbagai alat musik tradisional, seperti Kendang, Kacapi, Karinding, Celempung, iSaron, Gamelan, iAngklung, Kacapi+, Kolintang, Degung, Calung, Arumba, dan berbagai app lainnya yang mayoritas tersedia secara gratis.

App iAngklung

Dhany dikutip dari makemac.grid.id mengemukakan bahwa “…tidak semua sekolah mempunyai alat seni tradisi. Para pendidik, khususnya guru kesenian, juga membutuhkan media mengajar baru yang bisa menarik minat murid-muridnya. Saya juga berharap, app ini bisa membantu para penggerak dan pemerhati seni yang mempunyai visi dan misi untuk mengembangkan budaya lokal.

Di setiap kondisi dan permasalahan, pasti ada solusi. Hal ini pun dibuktikan dengan keberadaan app sebagai buah dari kreativitas dan kemajuan teknologi. Melalui app kesenian diharapkan para peserta didik dan masyarakat pada umumnya dapat terus mempelajari kesenian tanpa terbatas oleh fasilitas, ruang, dan waktu.

App Degung

Tetap semangat untuk para peserta didik, para guru, dan para orang tua! Selamat mencoba berbagai aplikasi kesenian tradisional yang sudah tersedia saat ini!


Klik di bawah ini untuk download beberapa app kesenian tradisional:

iAngklung App Store

iAngklung Google Play

Sarinande+ App Store

Sarinande+ Google Play

Degung App Store

Degung Google Play


Penulis : Bunga Dessri (2022)

Baca artikel SENI BUDAYA lainnya: KLIK DI SINI

Baca artikel Parenting dan Pendidikan lainnya: KLIK DI SINI



Bagikan Artikel Ini

Posting Komentar

0 Komentar