Proyeksi Mercantor (Peta Dunia Bidang Datar) Selama Ini Salah Total

Ternyata Proyeksi Mercantor (Peta Dunia Bidang Datar) yang selama ini kita gunakan atau dikenal sebagai peta Mercator adalah gambaran salah tentang dunia.

Peta Dunia
Pict: pixabay.com

Sejak di bangku Sekolah Dasar (SD), kita sudah familiar dengan peta dunia yang berbentuk bidang datar. Peta itu bernama Proyeksi Mercator yang pertama kali dikenalkan oleh kartografer Flemish Gerardus Mercator pada tahun 1569.

Setelah lebih dari 450 tahun berselang, ternyata kini terungkap bahwa peta 2D tersebut memiliki banyak kekeliruan.

Proyeksi Mercantor
Pict: retroplanet.com

Setelah dipikir-pikir, memang sangat logis jika skala dan lokasi dalam peta bidang datar tersebut banyak yang keliru. Coba bayangkan, bagaimana jadinya jika sebuah bola harus diubah menjadi persegi panjang? Lalu… Apakah sebuah bola bisa dibentangkan menjadi persegi panjang?

Bola tersebut kita anggap saja sebagai bumi karena faktanya bumi itu berbentuk bulat. Lalu Proyeksi Mercartor memaksakan untuk menggambarkannya menjadi sebuah bidang datar. Jika demikian, tentu saja banyak skala dan koordinat yang menjadi tidak tepat.

Melalui peta tersebut, selama ini kita melihat bentuk, ukuran, dan perbandingan wilayah yang tidak semestinya.


Sebagai contoh, jika dilihat sekilas melalui peta Mercartor, Greenland terlihat sebagai pulau yang sangat besar dan hampir sebesar seluruh Amerika Selatan, bahkan seolah memilki ukuran yang sebanding dengan Afrika. Tapi ketika posisi Greenland digeser ke garis lintang yang sama dengan Amerika Serikat, nampak jelas bahwa Greenland ternyata tidak sebesar itu, dan kenyataannya luas Afrika 14 kali lebih besar dari Greenland.

Rusia terlihat sangat besar, padahal Afrika sebenarnya jauh lebih besar daripada Rusia. Alaska yang di peta terlihat cukup besar, namun ternyata Brasil yang sepertinya lebih kecil ternyata punya luas lima kali lebih besar di bandingkan Alaska.

Contoh lainnya, Kanada digambarkan memiliki ukuran yang lebih besar daripada aslinya. Begitu pula dengan Inggris yang terlihat berukuran sangat luas, namun faktanya tidak lebih luas dari Selandia Baru, Madagaskar, Jepang, bahkan pulau Sumatera di Indonesia.

Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa peta datar yang selama ini kita gunakan ternyata tidak akurat. Peta tersebut mendistorsi ukuran dan jarak. Semakin mendekati kutub, bentuk sebuah negara di peta akan semakin 'melar' dan terlihat semakin luas.

Pict: dishfunctionaldesigns.blogspot.com

Peta berbentuk datar berfungsi bagi navigator jika ingin melakukan perjalanan garis lurus dan untuk mengetahui letak negara, namun jika suatu kapal hanya mengandalkan peta tersebut, bisa saja ia akan tersesat karena kesalahan korrdinat yang tercantum.

Proyeksi Mercator membuat kita salah memahami peta dunia, khususnya mengenai persepsi kita terhadap luas wilayah suatu negara. Hal ini membuat Proyeksi Mercator sebelumnya pernah dituduh memiliki haluan politik dengan menghadirkan pandangan Eurocentric tentang dunia. Suatu negara digambarkan lebih besar agar terlihat kuat dan berkuasa, padahal nyatanya tidak demikian, dan sebagainya.

Maka dari itu, Proyeksi Mercator sejak lama sudah banyak dikoreksi oleh para peneliti melalui berbagai percobaan, namun hingga saat ini, para ahli tersebut masih belum menyepakati suatu cara terbaik untuk menggambarkan bumi dalam bidang datar.

Namun sejauh ini, yang paling dianggap mendekati nilai akurat adalah Authagraph yang dirancang oleh seorang ahli dan arsitek di Tokyo, Hajime Narukawa. Ia menciptakan peta dunia baru dengan bentuk persegi Panjang seperti Proyeksi Mercator namun berhasil menampilkan komponen fisik dunia (benua, laut, dan sebagainya) sengan skala yang seakurat mungkin.

Pict: Authagraph

Persepsi salah terhadap luas negara yang diakibatkan Proyeksi Mercator perlu diketahui oleh masyarakat. Kesalahan yang terjadi perlu diperbaiki, entah dengan menggunakan globe (peta berbentuk bulat), atau menggunakan peta bidang datar baru yang lebih akurat.

 

Penulis

Bunga Dessri Nur Ghaliyah

*Video mengenai tema ini: Klik di sini


#Peta Dunia #ProyeksiMercantor

Bagikan Artikel Ini

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Ka apakah bumi betul betul bulatt?

    BalasHapus
  2. Ka apakah bumi betul betul bulatt?

    BalasHapus
  3. Ka apakah bumi betul betul bulatt?

    BalasHapus
  4. Pada dasarnya peta manapun 'memaksa' bentuk bulat bumi jadi bidang datar. Perbedaan peta satu dan yg lain terletak di metode proyeksinya. Jadi agak keliru jika peta hasil proyeksi Mercator disebut salah total atau keliru. Betul dikritisi karena mendistorsi ukuran, tapi bukan berarti salah

    BalasHapus
Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)