5 Alasan Dangdut Terus Eksis



Saat ini lagu-lagu dangdut seakan menguasai dunia industri musik Indonesia. Setelah mengalami pasang surut sejak awal perkembangannya pada tahun 1940-an, saat ini eksistensi dangdut mulai pulih bahkan berada dipuncak popularitas.

Musik yang mulanya diidentikkan sebagai musik masyarakat kalangan menengah ke bawah ini pun, saat ini dinikmati oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan dan berbagai usia.


Salah satu peneliti musik dangdut, Andrew Weintraub mengatakan bahwa “Musik dangdut mempunyai tempat tersendiri di hati masyarakat.” Lalu, apa alasan dangdut terus digemari dan eksis? Simak ulasan di bawah ini.

1. Memiliki Khas Tersendiri

Antusiasme Masyarakat Pada Konser Dangdut
Pict: CNN Indonesia

Walaupun mendapat pengaruh besar dari musik Melayu, India hingga Arab, namun dangdut memiliki ciri khas tersendiri, sehingga tak jarang banyak orang yang mengatakan bahwa dangdut adalah salah satu identitas Indonesia. Hal tersebut misalnya tercermin pada lagu Project Pop yang berjudul “Dangdut is the music of my country”.

2.    Gencarnya Kontes-kontes Dangdut


Kontes Dangdut
Pict: MNC TV

Di Indonesia, dikenal berbagai kontes dangdut yang dapat diikuti oleh seluruh kalangan masyarakat dari berbagai penjuru daerah dan seringkali mendapat rating yang cukup tinggi. Hal ini diawali oleh KDI sejak tahun 2004, yang kemudian disusul oleh berbagai kontes serupa lainnya, seperti Kondang In, Stardut, D’Academy, Bintang Pantura, dan sebagainya. Atas dasar hal tersebut, tak heran apabila tingkat apresiasi masyarakat terhadap musik dangdut semakin baik.                                                                                                                                                                        

3.    Memiliki Banyak Fungsi


Rhoma Irama, Dakwah Melalui Dangdut
Pict: allmp3


Sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia, dangdut memiliki beragam fungsi. Selain untuk hiburan, dangdut dapat dijadikan sebagai media bercerita, ekspresi diri, kontrol sosial, serta dapat menggambarkan potret kehidupan sosial masyarakat. Untuk menyampaikan pesan terhadap masyarakat, unsur bahasa yakni lirik lagu, menjadi unsur yang paling besar pengaruhnya karena menjadi media penyampai pesan secara verbal melalui kata-kata.

4.    Tingginya Produktivisme Karya


Lesty Kejora
Pict: wolipop.detik.com


Setiap tahunnya, lagu dangdut terus bertambah. Rhoma Irama sang “Raja Dangdut” sebagai salah satu songwriter misalnya, telah menciptakan lebih dari 600 lagu dengan beragam tema seperti tentang pergaulan, agama, percintaan remaja, kecintaan terhadap orang tua, perjuangan hidup, pembelaan atas hak asasi manusia, kritik sosial, dan lain-lain. Belum lagi para musisi dangdut lainnya, khsuusnya para generasi muda seperti Lesty Kejora, Via Vallen, Ayu Tingting dan lain-lain, yang terus membuat banyak karya yang digemari masyarakat.

5.    Terbuka Pada Kebaruan


Inul Daratista
Pict: JPNN.com

Dangdut tidak terbatas dengan menjunjung nilai keasliannya. Dangdut selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Seiring dengan perubahan selera masyarakat, saat ini, dangdut telah mendapat pengaruh dari berbagai gendre musik lainnya, seperti pop, rock, disco, gambus, keroncong, langgam, jaipongan, dll. 

Salah satu kebaruan dalam dangdut yakni munculnya dangdut koplo yang semakin tenar sejak Inul Daratista dikenal masyarakat melalui siaran televisi yang kemudian disusul oleh kehadiran para biduan lainnya, seperti Uut Permatasari, Anisa Bahar, Dewi Persik, dan lain-lain.

Dangdut terus berkembang, otomatis pengaruhnya terhadap masyarakat pun semakin besar, sehingga perlu terus dilakukan peningkatan kualitas dangdut itu sendiri, baik secara tekstual mau pun kontekstual. 

Penulis

Bunga Dessri Nur Ghaliyah 

Thumbnail Pict: tirto.id


Sumber Bacaan:

  • Fahruddin. 2013. “Musik dan Goyang Dangdut : Persepsi Santri Putera Tingkat Aliyah Pondok Pesantren Ali Maksum Yogyakarta.” Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
  • Hidayat, Yayat. 2016 . “Eksistensi Peserta Audisi Pada Program Pencarian Bakat Dangdut Academy 2 Indosiar”. Tesis. Bandung: ISBI Bandung.
  • Raditya, Michael H.B. 2013   “Hibriditas Musik Dangdut dalam Masyarakat Urban”. Jurnal. Yogyakarta: UGM.
  • Weintraub, Andrew N.2010.  Dangdut Stories: A Social and Musical History of Indonesia's Most Popular Music. Inggris : Oxford University Press

Bagikan Artikel Ini

Posting Komentar

0 Komentar