Mengenal Ismail Marzuki: Lagu dan Perlawanan

Ismail Marzuki merupakan salah satu komponis legendaris Indonesia yang hobi menyuarakan kecintaannya terhadap bangsa Indonesia serta mengobarkan semangat perjuangan rakyat melalui lagu sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajah. 

Melalui karya-karyanya, pria yang akrab disapa Maing atau Mail ini berhasil menggugah jiwa nasionalisme dan patriotisme bangsa Indonesia selama tiga zaman, yakni jaman Penjajahan Belanda, Penjajahan Jepang dan Jaman Revolusi (Kemerdekaan).

Ismail Marzuki
Pict: alchetron.com

Walaupun tidak mendapat pendidikan musik secara formal dan hanya belajar secara otodidak, darah seni yang mengalir dari ayahnya yakni Marzuki Saeran, mengantarkannya menjadi pemusik sekaligus pencipta dan penggubah lagu yang produktif dan diakui kehebatannya. 

Sepanjang perjalanan karirnya, ia telah menghasilkan sebanyak lebih dari 250 karya, baik itu karya ciptanya sendiri ataupun karya gubahan. Beberapa dari lagu ciptaannya Ismail Marzuki diantaranya Oh Sarinah (1931), Rayuan Pulau Kelapa (1944), Gugur Bunga (1945), Sepasang Mata Bola (1946), Bandung Selatan di Waktu Malam (1948), Indonesia Pusaka (1949), Juwita Malam (1950), dan lain-lain. 

Lagu-lagu Ismail Marzuki memiliki daya tarik tersendiri. Penggunaan gaya bahasa yang beretika, halus, tidak frontal dan sarat akan makna, mampu menggugah hati masyarakat. Hal itu juga dibahas oleh  Ganjar Kurnia dalam Arief Maulana (2014) yang menyatakan “Salah satu kehebatan beliau (Ismail Marzuki) adalah ketika membuat lirik, bagus-bagus dan tetap beretika. Ini bisa dijadikan sebuah kajian”. 

Ismail Marzuki Muda
Pict: alchetron.com


Berkat karya-karyanya yang “sesuai” dengan keinginan masyarakat, pada zaman Penjajahan, nama Ismail Marzuki menjadi sangat populer. Komponis ini memiliki banyak penggemar, khususnya kaum muda, mereka bahkan sering mendesak pengarah acara stasiun radio NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep Maatschappij) di Batavia, untuk senantiasa memutar lagu karya Ismail Marzuki. 

Atas dasar tingginya apresiasi terhadap Ismail Marzuki, bisa dikatakan bahwa saat itu, Ismail Marzuki memang sangat berpotensi untuk memberi pengaruh besar pada bangsa Indonesia.

 

Monumen Ismail Marzuki
Pict: alchetron.com

Sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya, nama Ismail Marzuki dijadikan sebagai nama pusat seni dan budaya di Jakarta, yakni Taman Ismail Marzuki (TIM). 

Selain itu ia merupakan penerima Piagam Wijayakusuma dari Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1961, penerima gelar Pahlawan Budaya Satya Lencana Kebudayaan I tahun 1964, dan dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2004. Bahkan pada tahun 2016 dikutip dari Detik News, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi pun menjadikan Ismail Marzuki sebagai salah satu penerima Anugerah Budaya Purwakarta.

Komponis Ismail Marzuki
Pict: goodnewsfromindonesia.id


Jasa-jasa Ismail Marzuki terhadap bangsa Indonesia patut diapresiasi dengan baik. Dengan demikian, sosok Ismail Marzuki diharapkan akan terus menularkan semangat perjuangannya kepada bangsa Indonesia dulu, saat ini, dan di masa yang akan datang.

Penulis

Bunga Dessri Nur Ghaliyah 



#BiografiIsmailMarzuki #Penciptalagunasional #MusisiIndonesia #IsmailMarzuki #KomponisIndonesia #Perjuangan Ismail Marzuki

Bagikan Artikel Ini

Posting Komentar

0 Komentar