Ternyata Wanita Tidak Terbuat Dari Tulang Rusuk Pria

Wanita Bukan Tulang Rusuk Pria
Pict: pinterest.com

"Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam”. Kalimat tersebut adalah ungkapan yang cukup populer bahkan diamini oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia saat ini.  Namun, apakah hal tersebut  benar? 

Jika ya, maka mengapa dalam 114 surah dan 6.236 ayat dalam Alquran, tak ada sedikitpun pembahasan mengenai hal tersebut?

Pembahasan mengenai hal tersebut,  dikupas oleh Drs. Dyayadi,  MT, dalam bukunya Misteri Penciptaan Hawa (2008). Melalui bukunya,  Dyayadi ingin memberi pencerahan dan wawasan kepada para pembaca untuk senantiasa tidak ikut-ikutan (taklid). 

Selama ini, banyak di antara kita yang mengatasnamakan hadist Rasul untuk memperkuat dan meyakinkan suatu hal yang justru belum kita verifikasi dengan saksama. Menurut Prof. Buya Hamka dalam Tafsirnya Al-Azhar, pernyataan tentang wanita yang terbuat dari tulang rusuk pria bukanlah kata-kata dari Rasul s.a.w, tapi hanya berasal dari seorang sahabat yang mana nasab hadits tersebut terputus. 

Begitu juga dengan Prof.  Dr.  M. Quraish Shihab dalam tafsirnya Al-Mishbah, yang mengemukakan bahwa sumber tentang tulang rusuk itu berasal dari Alkitab (Injil) Perjanjian Lama (2008: ix). .

Pada bagian lain dalam Tafsir Ibnu Katsir juga dijelaskan bahwa berdasarkan riwayat yang disampaikan oleh Ibnu Abi Hatim dari Qatadah bahwa: Ibnu Abbas, berkata: “Perempuan itu diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk orang laki-laki, maka keserakahannya tertuju kepada laki-laki,  sedang seorang laki-laki diciptakan dari tanah, maka keserakahannya tertuju pada tanah. Karenanya, simpanlah perempuan-perempuanmu” (2008: 64). 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ungkapan mengenai wanita dari tulang rusuk pria, memang bukan berasal dari hadits Rasul.

Dalam hadits shahih Ibnu Katsir (2008: 65-66) disebutkan pula: “Sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk. Jika engkau hendak meluruskan tulang yang bengkok akan patahlah ia, tetapi engkau dapat menikmatinya dalam keadaan bengkok”. 

Prof. Dr. Buya Hamka dalam tafsir Al-Azhar Juz III-IV (1983: 218) menafsirkan bahwa hadits tersebut hanyalah tafsiran para sahabat Nabi dan bukan kata lepas dari Rasul sendiri, dan disinyalir justru didengar (berasal) dari Yahudi dan Nasrani (Hadits Israiliat : pen).

Rasul pernah bersabda, “Jika kamu dengan riwayat-riwayat dari ahli kitab yang beragama Yahudi dan Nasrani, janganlah kamu benarkan dan jangan pula kamu dustakan, terima saja menurut keadaannya”. 

Untuk mengungkap asal muasal penciptaan manusia, memang tidak mudah. Kita memerlukan kajian yang lebih mendalam, baik itu kajian secara Agama atau pun secara medis, dsb. Tetapi, dari tulisan ini setidaknya bisa diambil hikmah bahwa kita tidak semestinya mengamini hal yang belum jelas asal usulnya.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pembahasan ini, selengkapnya bisa mendalami buku Misteri Penciptaan Hawa karya Drs. Dyayadi, MT (2008)


-Bunga Dessri Nur Ghaliyah (2017)-

#Wanitabukantulangrusukpria #Misteripenciptaanhawa #Wanitatidakterbuatdaritulangrusukpria

Bagikan Artikel Ini

Posting Komentar

1 Komentar

Emoji
(y)
:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)